Perbedaan ISO 22000 dengan HACCP

Perbedaan ISO 22000 dengan HACCP- Dalam industri makanan, keamanan pangan adalah prioritas utama. Dua standar yang sering dibahas adalah ISO 22000 dan HACCP. Meskipun keduanya sama-sama untuk memastikan keselamatan makanan, terdapat perbedaan mendasar dalam cakupan, pendekatan dan implementasinya.
Mau tahu perbedaan ISO 22000 dengan HACCP? Simak selengkapnya dalam artikel ini!

Pengertian HACCP

Hazard Analysis Critical Critical Control Point (HACCP) adalah sistem manajemen keamanan pangan yang menggunakan pendekatan ilmiah untuk mengidentifikasi, menilai dan mengendalikan bahaya pada setiap tahap produksi makanan. Sistem ini awalnya dikembangkan untuk industri pangan dan kini menjadi standar global.

Prinsip HACCP

  1. Analisis Bahaya
    Identifikasi potensi bahaya (biologis, kimia, dan fisik) dalam setiap tahap proses produksi.
  2. Menentukan Titik Pengendalian Kritis(CCP)
    Titik dalam proses produksi di mana pengendalian dapat diterapkan untuk mencegah, menghilangkan, atau mengurangi bahaya ke tingkat yang dapat diterima. Contoh: proses pemanasan, pendinginan, atau pencucian bahan baku.
  3. Menetapkan Batas Kritis
    Menentukan parameter yang harus dipenuhi di setiap CCP, seperti suhu, waktu, pH, atau kadar kelembapan. Contoh: suhu pemasakan minimum 75°C untuk membunuh bakteri patogen.
  4. Pemantauan
    Mengembangkan prosedur untuk memantau CCP, termasuk frekuensi pemeriksaan dan metode pencatatan.
  5. Tindakan Korektif
    Menentukan langkah-langkah yang harus diambil jika ada penyimpangan dari batas kritis
  6. Verifikasi
    Mengevaluasi efektivitas sistem HACCP melalui audit, pengujian laboratorium, dan review dokumen.
  7. Dokumentasi
    Menyimpan catatan terkait analisis bahaya, CCP, hasil pemantauan, tindakan korektif, dan verifikasi.

Jadi, HACCP fokus pada pengendalian risiko di titik kritis, sehingga cocok untuk perusahaan yang membutuhkan solusi spesifik dalam rantai produksi

Langkah Penerapan HACCP
Langkah Penerapan HACCP

Pengertian ISO 22000

ISO 22000  adalah standar internasional untuk Sistem Manajemen Keamanan Pangan (FSMS) yang menggabungkan prinsip HACCP dengan kerangka manajemen mutu ISO 9001. Standar ini berlaku untuk seluruh organisasi di rantai pasok makanan, mulai dari produsen bahan baku hingga distribusi.

Cakupan ISO 22000:

  1. Sistem Manajemen Keamanan Pangan
    Menetapkan kebijakan dan sasaran keamanan pangan.
    Memastikan adanya komitmen dari manajemen puncak.
    Menerapkan pendekatan berbasis risiko dalam pengelolaan keamanan pangan
  2. Komunikasi Dalam Rantai Pangan
    Mengatur komunikasi internal dalam organisasi (antara departemen dan karyawan).
    Mengatur komunikasi eksternal dengan pemasok, distributor, pelanggan, dan otoritas terkait.
    Menjamin informasi tentang bahaya pangan dan persyaratan hukum selalu diperbarui
  3. Manajemen Risiko dan Kontrol Bahaya Pangan
    Mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya keamanan pangan (biologis, kimia, fisik).
    Menggunakan prinsip HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) untuk memastikan keamanan produk.
    Mengimplementasikan Program Prasyarat (PRP) untuk mengendalikan lingkungan produksi, seperti kebersihan, sanitasi, dan pengelolaan limbah.
  4. Dokumentasi dan Pencatatan
    Mencatat semua prosedur, kebijakan, dan catatan keamanan pangan.
    Menyediakan bukti kepatuhan terhadap persyaratan regulasi dan standar internasional
  5. Peningkatan Berkelanjutan
    Menganalisis dan mengevaluasi kinerja sistem keamanan pangan secara berkala.
    Melakukan audit internal dan eksternal untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
    Menerapkan tindakan korektif dan pencegahan untuk menghindari risiko keamanan pangan di masa depan.
  6. Kesesuaian dengan Standar dan Regulasi
    Memastikan kepatuhan terhadap regulasi nasional dan internasional terkait keamanan pangan.

 

Perbedaaan HACCP dan ISO 22000 dalam berbagai aspek

HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) dan ISO 22000 memiliki beberapa perbedaan dari berbagai aspek.

Dari segi definisi, HACCP adalah sistem keamanan pangan berbasis sains yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan bahaya dalam proses produksi pangan. Sementara itu, ISO 22000 merupakan standar internasional yang mencakup HACCP serta aspek lain dalam sistem manajemen keamanan pangan yang lebih luas.

Dari cakupan, HACCP hanya berfokus pada pengendalian bahaya pangan dalam proses produksi melalui titik kendali kritis (CCP). Sebaliknya, ISO 22000 mencakup tidak hanya HACCP tetapi juga manajemen risiko, komunikasi dalam rantai pangan, dokumentasi, serta peningkatan berkelanjutan dalam keamanan pangan.

Dari segi pendekatan, HACCP mengacu pada tujuh prinsip utama yang mencakup analisis bahaya, penentuan CCP, pemantauan, serta tindakan korektif jika terjadi penyimpangan. Sementara itu, ISO 22000 lebih bersifat sistematis dengan menggabungkan HACCP dalam kerangka sistem manajemen yang mencakup kebijakan keamanan pangan, tanggung jawab manajemen, pengelolaan sumber daya, dan sistem dokumentasi yang lebih kompleks.

Dalam hal standarisasi, HACCP tidak memiliki sertifikasi khusus tetapi sering menjadi bagian dari regulasi wajib dalam industri pangan. Sebaliknya, ISO 22000 adalah standar internasional yang dapat disertifikasi oleh badan sertifikasi independen dan diakui secara global.

Dari sisi fokus utama, HACCP lebih menitikberatkan pada pengendalian titik kritis dalam produksi pangan untuk memastikan keamanan produk. Sementara itu, ISO 22000 tidak hanya memastikan keamanan pangan tetapi juga mengelola aspek komunikasi, audit internal, dan pengembangan sistem manajemen yang lebih luas.

Dari persyaratan dokumentasi, HACCP memiliki dokumentasi yang lebih sederhana, terutama dalam pencatatan analisis bahaya dan pengendalian titik kritis. Sebaliknya, ISO 22000 memiliki dokumentasi yang lebih luas, mencakup kebijakan keamanan pangan, prosedur operasional, pencatatan audit, dan evaluasi kinerja sistem secara berkala.

Dalam penerapannya, HACCP umumnya digunakan oleh industri makanan dan minuman yang ingin memastikan produknya bebas dari bahaya yang berpotensi membahayakan konsumen. Sementara itu, ISO 22000 lebih luas dan dapat diterapkan oleh seluruh rantai pangan, termasuk pemasok bahan baku, distributor, restoran, hingga perusahaan pengemasan makanan.

Dari sisi kepatuhan terhadap regulasi, HACCP sering kali menjadi persyaratan hukum di berbagai negara, terutama bagi industri pangan yang ingin beroperasi secara legal. Sebaliknya, ISO 22000 bersifat sukarela, tetapi banyak diterapkan oleh perusahaan yang ingin meningkatkan kredibilitas mereka di pasar global dan memenuhi persyaratan internasional.

Terakhir, dalam hal sertifikasi, HACCP sendiri tidak memiliki sertifikasi khusus, tetapi penerapannya sering diaudit sebagai bagian dari regulasi industri pangan. Sebaliknya, ISO 22000 memiliki sertifikasi resmi yang diakui secara internasional dan dapat meningkatkan daya saing perusahaan dalam skala global.

 

Kesimpulan

Secara keseluruhan, HACCP adalah sistem keamanan pangan yang lebih spesifik, sementara ISO 22000 adalah standar yang lebih komprehensif karena mencakup HACCP serta aspek lain dari sistem manajemen keamanan pangan. Jika suatu perusahaan hanya ingin memastikan keamanan pangan dalam produksi, HACCP bisa menjadi pilihan yang cukup. Namun, jika ingin memiliki sistem keamanan pangan yang lebih terstruktur, terdokumentasi, dan diakui secara internasional, maka ISO 22000 adalah pilihan yang lebih baik. 🚀

 

MIFA Solusi Kreatif: Konsultan HACCP dan ISO 22000 Profesional dan Terpercaya

Jika Anda mencari konsultan atau trainer HACCP dan ISO 22000 yang profesional, terjangkau dan terpercaya, PT MIFA Solusi Kreatif adalah solusi yang tepat untuk bisnis Anda!

Dengan pengalaman luas dan tim ahli yang berkompeten, PT MIFA Solusi Kreatif berkomitmen untuk membantu bisnis Anda mendapatkan sertifikasi HACCP atau ISO 22000 dan memberikan pelatihan sesuai kebutuhan Anda.

📞 Hubungi kami sekarang!
Jangan ragu untuk berkonsultasi. Hubungi kami sekarang juga!

Klik disini untuk masuk ke: Landing Page ISO MIFA Solusi Kreatif