Apakah produk marshmallow halal? Pertanyaan ini sering muncul di kalangan konsumen Muslim yang ingin memastikan kehalalan makanan yang mereka konsumsi. Beberapa waktu lalu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menemukan sembilan produk makanan mengandung babi dan tujuh di antaranya bersertifikat halal. Mayoritas produk tersebut adalah manisan kenyal atau marshmallow. Berdasarkan uji laboratorium untuk parameter uji DNA dan peptida spesifik porcine, produk terbukti mengandung unsur babi (porcine).
Marshmallow, dengan teksturnya yang kenyal dan rasanya yang manis, memang digemari banyak orang, baik anak-anak maupun dewasa. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua marshmallow itu halal? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu memahami bahan dasar marshmallow, proses pembuatannya, dan di mana letak titik kritis kehalalan produk ini.
Marshmallow adalah makanan ringan yang umumnya terbuat dari campuran gula, air, dan gelatin yang dikocok hingga membentuk tekstur lembut seperti busa. Di beberapa varian, ditambahkan perisa, pewarna, atau pelapis gula halus.
Baca juga: Definisi Halal Haram dan Contoh Menurut Islam
Dalam konteks kehalalan, marshmallow termasuk produk dengan titik kritis tinggi. Beberapa bahan yang digunakan berpotensi berasal dari sumber non-halal, terutama:
Baca juga: Benarkah Coklat Dubai Halal?dimana letak titik kritis kehalalannya?
Untuk memastikan kehalalan marshmallow, Anda bisa melakukan langkah berikut:
Apakah produk marshmallow halal? Jawabannya tergantung dari bahan dan proses produksinya. Titik kritis utama kehalalan marshmallow ada pada gelatin dan bahan tambahan lainnya. Oleh karena itu, konsumen Muslim harus cermat dalam memilih produk marshmallow yang telah memiliki sertifikasi halal resmi agar terhindar dari keraguan. Dengan memahami titik kritis kehalalan ini, kita bisa lebih bijak dalam memilih makanan yang tidak hanya lezat, tapi juga sesuai dengan syariat islam.